Dalam beberapa kasus, kumparan motor yang terbakar saat
operasional tidak sepenuhnya hancur. Bahkan hal ini terjadi di hampir semua
kasus. Berdasarkan pengalaman kami, hancurnya kumparan pernah terjadi ketika
saat itu ada sebatang besi masuk ke dalam motor, sehingga menarik kumparan
hingga hancur total. Tidak bisa dikenali lagi sambungan kumparan aslinya.
Untung ada teknisi dari korea yang bisa menyelasaikan proses gulung ulang ini.
Nah, di sini kami mau sharing proses gulung ulang motor
yang masih bisa dikenali kumparan dan sambungan aslinya. Sebuah proses yang
sederhana. Dan membuat semua orang bilang, “ah, gitu aja saya juga bisa”.
Hehehe.. coba dulu mas, jangan asal ngablak.
Memang terkesan sederhana, namun hal ini yang diharapkan
di dunia industri. Dikarenakan perlu waktu yang sesingkat mungkin untuk
memperbaiki motor yang terbakar guna mengejr hasil produksi. Kalau yang
dibicarakan adalah standar internasional, memang lebih rumit. Karena perlu
adanya assessment terhadap kehandalan dan keamanan motor listrik. Namun kalau
membicarakan operasional, berdasarkan yang pengalaman, sudah mencukupi.
Langkah paling awal dalam pembongkaran motor untuk
proses rewinding adalah pencatatan data awal. Termasuk name plate dan log sheet
operasional sebelum rusak. Hal ini berguna agar kerusakan yang sama tidak
terjadi pada motor yang nantinya akan dipasang kembali. Namanya asap, pasti
ngga akan keluar kalau ngga ada api kan?
Kalau memang kerusakan disebabkan karena faktor
kelelahan pada mesin, maka tidak banyak yang bisa dilakukan. Karena motor
bekerja sesuai porsi yang dibutuhkan. Kecuali kita akan mengganti motor
tersebut dengan kapasitas yang lebih besar. Hal yang efektif, namun efisiensi
belum teruji.
Langkah yang selanjutnya adalah melakukan pembongkaran
cover motor dan pencabutan rotor, yang kami asumsikan hal ini adalah masalah
sepele saja. Yang penting hati-hati dan teliti. Agar tidak terjadi kerusakan
pada stator dan rotor motor tersebut.
Setelah rotor tercabut, barulah kita melakukan pendataan
sambungan antar kumparan motor. Hal yang perlu dicatat adalah jumlah alur, dan
jumlah mal/kumparan dalam 1 grup/kelompok. Grup tiap kumparan bisa diketahui
dengan mudah. Yaitu dengan melihat pembatasnya. Dalam tiap grup kumparan harus
dipisah dengan menggunakan kertas prespan.
Kalau belum terlihat, lakukan pengelupasan isolasi
luarnya dangan hati hati. Karena pada motor besar biasanya isolasi dengan pita
kain dilakukan dengan cara pembalutan secara merata. Setelah diketahui jumlah
alur dan jumlah mal dalam 1 grup, maka akan diketahui jumlah grupnya. Hal ini
salah satu langkah penting untuk mengetahui jenis sambungan.
Misalnya, motor dengan jumlah alur 48. Dalam 1 grup
terhitung 4 kumparan masuk ke dalam 4 alur. Maka jumlah grup adalah
Setelah diketahui
jumlah grup kumparan. Lakukan identifikasi sambungan. Yaitu dengan melihat
berapa cabang yang tersambung dalam setiap keluaran fasa.
Dengan 12 grup kumparan
motor, sambungan yang paling maksimal bisa dilakukan adalah 4 sambungan. Sesuai
dengan jumlah fasa kutub.
Langsung dokumentasikan, bisa dengan bahasa apapun yang
memudahkan penggulungan nantinya. Dengan 1 cabang sambungan, biasanya disebut
dengan 1 star-delta. 2 sambungan, 2 star-delta, dan seterusnya. Kemudian
sesuaikan dengan putaran nominal motor sesuai yang tertera pada name plate.
Kalau di kisaran 3000, berarti 2 pole (P).
Maka kita sudah mempunyai data awal sambungan motor dan
kesesuaiannya dengan putaran kerja. Yaitu motor dengan 48 alur, 12 grup,
sambungan (misal) 4 star delta, serta data pabrikan sesuai name plate. Kalau
memang memungkinkan, lakukan penelusuran sambungan antar kumparan seteliti
mungkin.
Langkah selanjutnya adalah pendataan kumparan. Untuk langkah
kumparan, Lakukan penghitungan dengan cara sbb:
Apa..? ribet..? ya udah, langsung aja hitung di motornya. Wong
bekasnya belum dibongkar kok. Hitung langkah kumparan tiap mal. Anggap ujung
pertama masuk di alur ke-1, maka ujung kedua akan keluar di alur ke-x. hitung
langkah alur yang dilewati dalam 1 mal. Tentukan, apakah tipe kumparan single
layer, ataukan double layer. Kumparan dengan tipe double layer relatif lebih
mudah dan praktis. Karena langkahnya akan sama pada semua mal dan semua grup.
Jenis
kumparan single layer
Jenis
kumparan double layer
Untuk kumparan dengan tipe
single layer, pada motor besar bentangan kumparan biasanya dibuat memusat.
Namun sejauh yang pernah kami lakukan, motor terbesar dengan tipe single layer
adalah 18 kW. Lanjutkan dengan memeriksa jumlah kawat dalam satu gulungan.
Potonglah salah satu fasa dengan cara memotong pada bagian bawah sambungan tiap
grup. Jadi cabang kumparan yang tadinya memusat pada salah satu fasa masih
tersimpan ( baca kembali perihal sambungan 1 star-delta). Apakah jumlah kawat
enamel dalam 1 gulungan hanya 1 helai atau lebih.
Kemudian lakukan pengukuran
diameter kawat enamel pada tiap helainya. Sebagai catatan, biasanya kawat
diukur dalam keadaan bersih tanpa lapisan email. Untuk membersihkan email
tersebut, jangan dilakukan dengan cara yang dapat mengurangi ketebalan tembaga
dalamnya, seperti mengerik dengan pisau, dsb. Langkah yang paling efektif
adalah dengan cara dibakar lalu dibersihkan dengan kain.
Dengan demikian. Data yang
diperlukan telah cukup, kecuali data jumlah putaran tiap gulungan dalam satu
alur. Data ini bisa didapat dengan cara sbb:
Ukurlah celah bagian atas dan bagian bawah dari
slot ( alur), kemudian ukur pula tinggi celah dari alur.
a = lebar celah atas
b = lebar celah bawah
h = tinggi celah
luas alur seluruhnya
luas prespan :
Tebal Prespan
x Keliling Alur = tebal prespan ( a + b + ( 2 x h )
luas efektif dari alur ( luas
alur yang dapat dimasuki kawat)
= Luas alur – luas prespan
4. Cari luas penampang kawat
(Φ)
I ( A ) lihat
name plate
(Φ) =
angka pembagi (
lihat tabel)
Kerapatan Arus
|
Angka Pembagi
|
1 – 3
A
|
2,9
|
3 – 5
A
|
3,5
|
5 – 8
A
|
3,7
|
8
– 10 A
|
3,9
|
Luas efektif
jumlah lilitan per Alurnya =
Penampang kawat
√4 x Φ
Maka diameter kawat terhitung (n1) =
π
Kawat yang tersedia/asli terpasang (n2)
d 1
Maka jumlah
lilitan pengganti = x jumlah lilitan per alur
d 2
kalau masih ga mau ribet,
bongkar itu motor lebih dalam lagi. Usahakan ambil semua kawat yang ada dalam 1
alur. Hitung jumlahnya semua kayak ngitung uban kalian. Kalau udah.
Baik.
Sekarang data telah lengkap.
48
alur
12
grup 4 mal
1500
Rpm sesuai name plate (misal)
12
langkah kumparan (misal)
Ukuran
kawat 1 helai x 1.20 mm dan 2 helai x 1.25 mm. Total 3 helai dalam 1 gulungan (misal)
20
putaran dalam 1 kali gulungan. Ditemukan dari 120 helai kawat dalam 1 alur.
Karena double layer, maka 60 helai tiap 1 mal. Dan di bagi 3 helai tiap
kumparan. (misal)
Sambungan
4 star-delta.
Sekarang
kita ke langkah terpenting dari semua yang akan dilakukan. Karena diperlukan
ketelitian yang tinggi. Yaitu menentukan sambungan kumparan. Acuan kita adalah
sambungan awal, yaitu 4 star delta dengan arah sambungan yang membentuk 1500
rpm atau 4 pole. Sebelum menginjak ke langkah sambungan, ada sebuah point
penting yang harus dipahami terlebih dahulu. Yaitu arah arus 3 fasa.
Listrik
dinamis 3 fasa mempunyai besaran tegangan yang sama, dengan arah yang terpaut
1200 radian. Sehingga bila
diputar secara berkala, pasti mempunyai selisih fasa sejauh 1200
per-fasa. Sehingga ketiga sumber listik 3 fasa selalu mempunyai perbedaan
tegangan yang sama dalam 1 waktu.
V
GGL induksi = N.B.A.ω.sin ωt
Prinsip GGL induksi yang
menjadi dasar dalam pembangkitan tegangan generator adalah melakukan
perpotongan medan magnet yang dibentuk di rotor terhadap kumparan stator. Sehingga
timbul tegangan pada Stator. Sederhananya, sin ωt adalah posisi medan pada
ujung magnet. Yang mana berputar sejalan dengan putaran rotor generator. Sehingga
tegangan pada kumparan terbesar terjadi pada saat posisi ujung medan magnet
tegak lurus terhadap kumparan. Yaitu pada posisi 900. Sehingga ditentukan
bahwa sin 900 adalah 1.
Sehingga sinusoida yang
dihasilkan akan seperti gambar di bawah ini
Gelombang listrik sinus
selalu ada selisih tiap fasanya. Seperti pada gambar tersebut di atas, titik
fasa pada periode garis “A”, menyebabkan arah arus pada fasa R dan T, berada
pada titik positif. Dan kita sepakati saja, arus mengarah ke atas ( masuk ). Dan
arus pada fasa S berada pada titik negatif. Sehingga arus mengarah ke bawah (
keluar ). Seperti gambar di bawah ini,
Dari sini kita buat skema
12 group secara melingkar. Dan tentukan pole sesuai dengan rumus yang ada di
atas. Dalam contoh ini adalah 1500 rpm, yang berarti 4 pole. Langsung bagi 12
grup lingkaran menjadi 4 sisi sama besar. Dan tentukan arah panah secara, bolak
balik sesuai 4 sisi yang terbagi. Kemudian berikan skema kabel power sesuai
dengan arah arus fasa di atas. Untuk lebih jelasnya, sesuai dengan gambar di
bawah ini. Perhatikan yang dimaksud dengan 4 star-delta, dan hitung berapa
jumlahgrup yang tersambung pada tiap-tiap fasa keluarannya. Sesuai penjelasan
di atas.
Beginilah
konsep 4 pole untuk perencanaannya
Jangan sampai salah dalam
melakukan penyambungan, karena bisa berakibat fatal. Bahkan bisa menyebabkann
motor terbakar kembali. Ketelitian dan ketelatenan adalah kunci utama keberhasilan
dalam pekerjaan ini. Dan jangan lupa, selalu utamakan keselamatan di atas
segalanya. Karena keberhasilan kita tak akan ada artinya bila terjadi
kecelakaan pada diri kita. Upayakan selalu pencegahan kecelakaan kerja,
selanjutnya, serahkan pada Yang Di Atas.
Demikianlah artikel tentang
menggulung motor 3 fasa ini. mohon maaf bila ada kesalahan penulisan. dan untuk rumus kami buat dengan gambar. karena codecogs lagi error. Untuk proses penggulungan, lain waktu akan kita
share lagi beserta fotonya. semoga bermanfaat. Salam sukses.